yaaa.. perjalanan panjang dimulai pada tanggal 13 sampai 15 Agustus 2018. Perjalanan ini dilakukan oleh Ibu-ibu Dharmawanita Kalbagtim dalam rangka untuk lebih menyelami lagi betapa berat serta penuhnya rintangan yang harus dilalui oleh Bapak-bapak yang bertugas di wilayah yang cukup jauh dengan medan yang cukup sulit ditempuh demi pengabdian pada negara. Kunjungan ini didasarkan atas niat tulus Ibu-ibu Dharmawanita Kalbagtim untuk berkunjung dan bersilaturahiim dengan Ibu-ibu Dharmawanita yang berada di Tarakan dan Nunukan hingga ke Pulau Sebatik. Jarak yang jauh serta penuh rintangan dan bahaya pun tidak menyurutkan niat silaturahiim bertadabur alam di Bumi Allah SWT.
Perjalanan ini diawali dengan berkumpul di Kota Tarakan sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Kota Nunukan. Setibanya di Kota Tarakan, kami dijamu oleh Ibu-ibu Dharmawanita Tarakan di Warung Kongkow, warung yang menyediakan makanan khas Tarakan yang merupakan milik salah satu anggota Dharmawanita Tarakan, yaitu Ibu Lilis Mugito.
Berikutnya kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Nunukan. Untuk dapat sampai ke Kota Nunukan, dapat ditempuh menggunakan transportasi udara berupa pesawat kecil selama 20 menit, yang tersedia hanya dua hari sekali. Selain transportasi udara, dapat juga menggunakan kapal laut yang membutuhkan waktu tempuh selama 3 jam untuk tiba di Kota Nunukan.
Setibanya di Kota Nunukan, kami dijamu dengan hangat oleh Ibu-ibu Dharmawanita Nunukan di mess pegawai Bea Cukai yang sekaligus menjadi tempat kami bermalam selama berada di Kota Nunukan.
Di Kota Nunukan, Ibu-ibu Dharmawanita Kalbagtim berkesempatan melakukan bakti sosial ke Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Hidayatullah. Dalam kegiatan ini, Ibu Nurlaila Agus Sudarmadi berkesempatan menyerahkan sedikit bantuan untuk anak-anak Paud yang berada di Panti tersebut.
Selama berada di Kota Nunukan, kami dijamu oleh Kepala Kantor KPPBC TMP C Nunukan, Bapak Solafudin dan semua pegawai yang tinggal di mess pegawai Bea Cukai Nunukan. Dengan adanya kegiatan ini semakin menambah rasa kebersamaan dan persaudaraan diantara kami semua.
Perjalanan selanjutnya kami menuju ke Pulau Sebatik yang merupakan daerah perbatasan antara Negara Indonesia dengan Negara Malaysia. Sejak pagi sekali kami sudah siap untuk pergi menuju pulau tersebut. Perjalanan kami ke Pulau Sebatik menggunakan Kapal Patroli Bea Cukai dengan waktu tempuh selama 30 menit.
Sesampainya di Pulau Sebatik, kami melanjutkan perjalanan darat menuju Pos Jaga pertama di perbatasan yang ditempuh dengan mobil hingga sampai di Patok 3 Aji Kuning, rumah yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Rumah ini memiliki ruang tamu yang berada di wilayah Indonesia namun dapurnya sudah memasuki wilayah Malaysia. Sungguh unik..
Melanjutkan perjalanan menuju Tugu Perbatasan yang berupa patung Garuda Perkasa yang membawa bendera Merah Putih pada mulutnya.
Destinasi terakhir kami, yaitu menuju Pos Bantu Bea dan Cukai di Sungai Nyamuk yang masih berupa rumah panggung ciri khas rumah yang ada disana. Setibanya kami disana, kami dijamu dengan singkong dan pisang goreng beserta sambal dan buras. Sajian sederhana tapi sungguh nikmat...
Seusai kunjungan ke Pulau Sebatik, kami kembali ke Kota Nunukan lalu dilanjut perjalanan menuju Tarakan dengan menggunakan kapal penumpang yang membutuhkan waktu tempuh selama 3 jam perjalanan. Syukurlah perjalanan kami selama berada di Tarakan dan Nunukan berjalan tanpa hambatan yang berarti, tiada ombak dan hujan, hingga selamat sampai tujuan dan kembali lagi menuju kota Balikpapan. Alhamdulillah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar