Dharma Wanita Persatuan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur. Sekretariat: Jalan Jenderal Sudirman 546, Balikpapan Kalimantan Timur.

Jumat, 25 November 2011

Rekapitulasi Kegiatan


Laporan Sekretaris 
REKAPITULASI KEGIATAN September s/d November 2011

1. Jum'at, 23 September 2011, pukul 12.30 WITA
DWP Kanwil DJBC Kalbagtim diwakili oleh Ibu Edi, Ibu Kromo dan Ibu Arman menjenguk Ibu Mukmin   yang baru saja melahirkan. Semoga ananda selalu sehat, bertumbuh-kembang dengan baik dan menjadi anak sholeh berguna bagi agama dan negara, amin.

2. Rabu, 12 Oktober 2011, pukul 10.00 WITA
Pertemuan Rutin bulanan, di Sekretariat DWP Kota Balikpapan.

3. Rabu, 19 Oktober 2011, pukul 09.30
Rapat pembentukan pengurus baru DWP Kanwil  DJBC Kalbagtim di Aula Kantor Pelayanan Balikpapan, dihadiri oleh 16 anggota.

4. Rabu, 26 Oktober 2011, pukul 14.00 WITA
Pertemuan dan konsultasi dengan Bapak Pembina DWP Kanwil DJBC Kalbagtim di Ruang Kerja Bapak Pembina, dihadiri oleh Ibu Muzakir, Ibu Arman, Ibu Acep dan Ibu Lina.

5. Jum'at, 4 November 2011
Pertemuan Rutin Bulanan DWP Kanwil DJBC Kalbagtim di Aula Kanwil DKBC Kalbagtim, Balikpapan.

6. Minggu, 06 November 2011
DWP Kanwil DJBC Kalbagtim berpartisipasi dalam kegiatan Iedul Qurban di Kanwil DJBC Kalbagtim, Balikpapan.


Sekretaris,

Ny. Dian Suhesti Arman Sihombing



(Redaksi, **eo)

Senin, 14 November 2011

AMPLANG

Burung pipit dan ayam jantan
bermain-main di tanah lapang...
Belumlah komplit ke Kalimantan...
Bila belum rasakan amplang!**



Amplang, kerupuk khas Kalimantan menjadi andalan sebagai buah tangan untuk dibagikan kepada handai taulan  bagi kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan. Bahan dasar kerupuk renyah gurih ini adalah ikan belida atau ikan pipih.  Meskipun jenis ikan lain juga dapat digunakan, misalnya ikan gabus, tetapi banyak orang berpendapat bahwa yang paling enak adalah yang terbuat dari ikan belida atau ikan pipih. Ikan belida atau ikan pipih terasa lembut bila dihaluskan.

Bagaimana cara membuat amplang? Dapur DWP Kanwil DJBC Kalbagtim berbagi resep berikut ini:


Bahan yang diperlukan:
1. 1 kg Daging ikan
2. 6 ons tepung kanji
3. Garam secukupnya
4. Gula secukupnya
5. 2 butir telur ayam
6. bawang putih

Proses pengolahan:
Gilinglah ikan yang telah dibersihkan tulang dan durinya, campur dengan tepung kanji, garam, gula dan bawang putih yang telah ditumbuk halus, sehingga menjadi adonan yang menyatu. Kemudian bentuk adonan sesuai selera.

Goreng amplang dengan minyak yang banyak, aduk-aduk agar tidak gosong,  angkat bila sudah  benar-benar matang. Amplang yang telah digoreng, ditiriskan untuk membuang sisa-sisa minyak. Bungkus amplang dalam kantong plastik kedap udara, simpan pada suhu kamar dan hindarkan dari terik matahari langsung.

Mudah bukan? Selamat mencoba!

Salam redaksi
**e0


Penasehat DWP BC Kalbagtim didampingi Ibu Ketua saat meninjau bisnis rumahan amplang..


Minggu, 13 November 2011

Pasar Apung, Banjarmasin

Perlu bangun pagi-pagi dan segera menuju Muara Kuin, Sungai Barito, Banjar Utara, Banjarmasin untuk dapat menyaksikan aktivitas Pasar Apung. Pasar Apung adalah arena pasar yang unik dan khas, dimana kegiatan jual beli aneka kebutuhan sehari-hari dilakukan di sungai, dengan para penjual dan pembeli berada dalam perahu atau jukung masing-masing dalam bertransaksi. Dari subuh sampai menjelang matahari terbit, kesibukan Pasar Apung sangat terasa. Kita dapat berbelanja sayuran, buah-buahan, bahkan sarapan. Tersedia jukung yang khusus menjajakan aneka jajanan matang termasuk nasi kuning yang dibungkus daun pisang. Bagi yang menginginkan sarapan hangat soto Banjar di tengah sungai Barito, jangan khawatir, jukung Soto Banjar-pun tersedia dan siap menerima pesanan anda :)





Karena antara penjual dan pembeli berjarak jukung dan sungai maka untuk memudahkan transaksi digunakan tongkat yang dilengkapi paku diujungnya :) Bila kita ingin membeli donat, maka kita bisa
mengambil  donat  pilihan kita dengan cara menusuknya dengan tongkat berpaku yang telah disediakan. Pengalaman yang aneh dan lucu...

Redaksi Blog DWP Kanwil DJBC Kalbagtim menghimbau kepada para wisatawan yang mempunyai agenda menikmati keanekaragaman budaya Nusantara untuk tidak melewatkan mengunjungi Pasar Apung Banjarmasin ini. Kunjungan kita sangat berarti untuk menghidupkan roda perekonomian rakyat di sepanjang Sungai Barito ini...
Selamat berwisata!

Salam Redaksi **e0

Festival Jukung Hias


Sedikit flash back.
Pada tanggal 24 September 2011 yang lalu, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 485, Redaksi Blog DWP Kanwil DJBC Kalbagtim berkesempatan menyaksikan atraksi unik khas Banjarmasin, yaitu: Festival Jukung.
Jukung adalah sejenis perahu. Pada Festival Jukung tersebut, para peserta  berlomba menghias jukung mereka seindah mungkin dengan berbagai ornamen khas Banjar dan taburan lampu hias (tanglong) warna-warni. Lomba dan penilaian jukung dilaksanakan di Sungai Barito.  Penilaian jukung dilaksanakan 2 kali, pada siang dan malam hari. Siang hari jukung dinilai keindahan  bentuk dan ornamen hiasannya dan penunjangnya semisal penampilan seni khas Banjar, sedangkan pada malam hari giliran tanglong-nya yang memperoleh penilaian dari juri.






Jukung-jukung berhias dan bertabur tanglong warna-warni sungguh atraksi tersendiri yang unik, indah dan mengesankan. Sinar tanglong yang dipantulkan oleh air sungai Barito terlihat sangat fantastis dan romantis. Tak heran warga Banjar tak mau melewatkan untuk menyaksikan peristiwa istimewa ini dari tepian sepanjang sungai Barito.

Tampak gambar: lautan manusia memadati jalanan arah tepian sungai Barito dengan satu tujuan: menyaksikan Festival Jukung, hiburan rakyat yang tidak setiap saat bisa mereka nikmati.

Redaksi Blog DWP Kanwil DJBC Kalbagtim sungguh beruntung dan bersyukur mendapatkan kesempatan langka yang mungkin hanya terjadi satu atau dua tahun sekali di kota Banjarmasin ini. Mari kita dukung pelestarian budaya asli Nusantara, supaya anak cucu kita tidak kehilangan citra diri bangsa ini.

Selamat Hari Jadi Jadi Kota Banjarmasin ke 485. Banjarmasin Bungas, Banjarmasin Cantik!

Salam Redaksi.
##e0

Kamis, 10 November 2011

Soto BanjaR

Mendung, hujan sehari-hari, angin dan dingin. Cuaca yang sudah jamak kita jumpai khususnya di musim penghujan, seperti di bulan November ini.
Menu makan siang apa yang cocok untuk suasana gerimis? Bagaimana dengan Soto Banjar?  :)
Berikut proses membuat Soto Banjar versi dapur DWP Kanwil DJBC Kalbagtim...


Bahan yang diperlukan:
* 1 ekor ayam kampung betina muda  :)
* 1 1/2 liter kaldu ayam

Bumbu yang perlu disiapkan:
* 5 cm kayu manis, 4 butir kapulaga, 5 butir cengkeh, 4 buah bunga sisir dan 1/2 butir pala yang dibungkus bersama-sama dalam kain yang diikat kencang.
* 10 siung bawang merah, 5 siung bawang putih, garam secukupnya, merica secukupnya, segenggam kenari yang diuleg bersama hingga halus

Pelengkap yang diperlukan:
* suun putih yang telah direndam hingga lunak
* telur ayam atau bebek sesuai selera, rebus hingga matang
* ketupat dipotong tipis-tipis
* perkedel kentang
* 2 sdm mentega yamin agar kuah soto kuning
* 5 lembar daun ganti sebagai pengharum kuah
* bawang goreng secukupnya
* daun seledri dipotong halus secukupnya

Sambel:
kukus cabai rawit merah, haluskan dengan bawang putih dan garam, kemudian goreng sampai matang dan tambahkan air secukupnya.

Cara memasak soto:
* rebus ayam bersama bumbu yang telah diikat tadi
* tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum dan masukkan ke dalam rebusan ayam
* tambahkan ke dalam kuah soto: daun ganti
* masukkan mentega yamin sesaat sebelum mematikan api kompor
* suwir-suwir ayam, sajikan dengan ketupat, suun, telur diiris-iris, perkedel, jeruk nipis dan sambel...

Selamat menikmati Soto Banjar :)


Salam Redaksi
**e0

Iedul Adha 1432 H

Allahu Akbar..Allahu Akbar..
Laa Ilaa ha Illallahu Allahu Akbar..
Allahu Akbar wa lillahilhamd...

Dalam rangka Hari Raya Iedul Qurban 1432 H, DWP Kanwil DJBC Kalbagtim ikut pula berpartisipasi dalam kegiatan penyembelihan hewan korban di Kantor Wilayah DJBC Kalbagtim yang diselenggarakan hari Minggu, tanggal 06 November 2011 yang lalu. Daging korban dibagikan kepada masyarakat sekitar Kanwil DJBC Kalbagtim.

Berkorban adalah bentuk ketaatan atas perintah Allah SWT, dan usaha untuk berbagi dengan sesama.
Semoga amal ibadah kita mendapat ridho Allah SWT. Amin.


Suasana pelaksanaan Sholat Iedul Adha, di Masjid Agung Balikpapan


Penyembelihan hewan korban, di halaman Kanwil DJBC Kalbagtim



Penasehat DWP Kanwil DJBC, Bapak Oentarto Wibowo
dengan latar belakang kesibukan penyembelihan hewan qurban


Salam Redaksi
**e0

white lotus for the heroes...



...though sometimes alone...
even often lonely..

though among dirtiness..
but the white shines..
indeed gorgeous and something...

..the white lotus for the heroes..


DWP Kanwil DJBC Kalbagtim mengucapkan "Selamat Hari Pahlawan, 10 November 2011"
Mari mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata ini
dengan kegiatan yang bermanfaat, dengan damai dan saling menghargai...

Semoga jasa para pahlawan yang telah gugur mendapat ganjaran setimpal dari Allah SWT, Tuhan yang Maha Adil, sesuai dengan pengorbanannya. Amin.

(Keterangan gambar: teratai liar putih, di suatu sungai, di Banjarmasin)

Salam Redaksi

eo**

Rabu, 09 November 2011

Cinta produk Indonesia

"Jangan berharap bangsa lain menghargai budaya kita, kalau kita sendiri tak pernah peduli...."

Tak dipungkiri bahwa Indonesia sungguh kaya akan budaya. Betapa unik aneka upacara adat, pakaian adat, ragam bahasa, variasi kuliner yang terbentang tak ada yang sama dari Sabang sampai Merauke.

Salah satu yang mengagumkan adalah beragamnya kain tradisional Indonesia, semuanya indah penuh pesona.
DWP Kanwil DJBC Kalbagtim mengklaim sebagai organisasi yang cinta produk Indonesia, cinta kain tradisional Indonesia. Sekali ini kecintaan tersebut diwujudkan dengan para ibu mengenakan baju batik pada pertemuan rutin dan silaturahim tanggal 04 November 2011.



Baju yang dikenakan para ibu pada kesempatan itu adalah baju batik Solo berwarna hijau segar. Batik tersebut dibuat oleh para pengrajin dengan proses kombinasi cap dan tulis. Yang unik, bahwa semua ibu mengenakan batik bernuansa hijau adalah simbol persatuan dan kekompakan. Kemudian, apabila diperhatikan dengan lebih teliti, setiap kain yang dikenakan oleh para ibu tersebut meskipun berkesan serupa tetapi sesungguhnya mempunyai corak dan batikan yang tidak sama, ada yang berornamen burung, kupu-kupu, bunga, motif truntum, lereng dan sebagainya. Dengan demikian, serupa tapi tak sama. Kompak dan bersatu, tetapi para ibu tetap mempunyai kepribadiannya masing-masing, saling melengkapi, saling...take and give...



Hijau-hijau..

Cara merawat kain batik pada dasarnya sama dengan cara merawat kain tradisional sesirangan atau yang sejenisnya. Gunakan sabun yang lembut atau sabun khusus batik yang disebut "lerak". Pada saat menjemur, hindarkan dari sengatan matahari langsung, cukup diangin-anginkan di keteduhan. Saat menyeterika, jangan gunakan seterika yang terlalu panas. Simpan di lemari dengan sesekali diangin-anginkan apabila lama tidak dipakai.
Apabila dirawat dengan baik dan benar, batik akan awet warnanya, terjaga dari kepudaran.
Mari melestarikan budaya Nusantara dengan mengenakan kain tradisional di setiap kesempatan yang ada :)

Salam Redaksi
**e0

Selasa, 08 November 2011

Purna Bhakti...

Terhitung mulai tanggal 01 November 2011, salah satu pengurus DWP Kanwil DJBC Kalbagtim, Ibu Meilani A. Muzakir, telah menyelesaikan tugasnya sebagai pendamping Pegawai Negeri Sipil, dikarenakan pada tanggal tersebut suami Ibu Muzakir, Bapak A. Muzakir, telah memasuki masa pensiun.

Redaksi Blog DWP Kanwil DJBC Kalbagtim mengucapkan selamat atas purna bakti tersebut, alhamdulillah Ibu Muzakir telah sukses mendampingi suami sampai beliau menyelesaikan tugas sebagai PNS dengan baik dan Insya Allah khusnul khotimah. Amin.

Ibu Muzakir (nomor 3 dari kiri) saat menerima kenang-kenangan dari anggota, yang diserahkan oleh Ketua DWP, Ibu Erna Oentarto (paling kanan)


Meskipun Bapak A. Muzakir telah pensiun, bukan berarti kiprah Ibu Muzakir di dalam organisasi DWP berakhir. Ibu Muzakir masih diperlukan tenaga dan pikirannya untuk tetap memperkuat kepengurusan DWP dan Alhamdulillah Ibu Muzakir tidak keberatan.

Ibu  Muzakir (tengah) berpose dengan sebagian pengurus setelah acara pemberian kenang-kenangan.

Sekali lagi Redaksi Blog mengucapkan selamat kepada Ibu Muzakir, selamat mendampingi suami di masa pensiun beliau, semoga semakin mendapatkan kelonggaran waktu untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Amin.

Salam redaksi

**eo^^

Pengarahan Penasehat DWP DJBC Kalbagtim

Penasehat DWP, Bapak Oentarto Wibowo saat sedang memberikan pengarahan.
Di samping beliau, Ketua DWP, Ny. Erna Oentarto Wibowo

Pada pertemuan rutin dan silaturahim DWP Kanwil DJBC Kalbagtim tanggal 04 November 2011
, pengurus memohon Kepala Kanwil DJBC Kalbagtim, Bapak oentarto Wibowo, untuk memberikan pengarahan.

Dalam pengarahannya, Bapak Oentarto Wibowo menyampaikan agar Dharma Wanita Persatuan lebih kreatif lagi dalam mengisi kegiatan rutinnya sehingga tidak berkesan membosankan dan monoton. Kegiatan yang positif dan bermanfaat, misalnya mengundang nara sumber dari berbagai disiplin ilmu dan ketrampilan, diharapkan akan dapat menjadi daya tarik sehingga pertemuan Dharma Wanita adalah pertemuan yang ditunggu-tunggu anggotanya.

Pada kesempatan itu pula, Bapak Oentarto mengingatkan kepada kita semua untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita semua. "Janganlah menengadah saat menuruni tangga", artinya saat diri kita merasa "turun", merasa "di bawah" janganlah kita membandingkan dengan keadaan orang lain dengan posisi lebih tinggi, karena hal tersebut dapat menjadikan kita menyesali nasib dan lupa untuk bersyukur. Demikian Bapak penasehat melanjutkan pengarahannya.

Terakhir beliau juga menyampaikan, bahwa kebersamaan adalah perlu. Agenda kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, sehingga bisa saling mengenal, apabila dapat dilaksanakan akan menambah keakraban.

Salam Redaksi
**eo--